GABRIOVOICE - Informasi Seputar Berita Edukasi Hari Ini

Loading

Peran Penting Orang Tua dalam Edukasi Keluarga Berencana SIKI

Peran Penting Orang Tua dalam Edukasi Keluarga Berencana SIKI


Pentingnya peran orang tua dalam edukasi keluarga berencana (KB) SIKI tidak boleh diabaikan. Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka kelahiran di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh karena itu, pendidikan KB sejak dini sangat diperlukan untuk mengontrol pertumbuhan penduduk.

Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan edukasi KB kepada anak-anak mereka. Mereka harus menjadi contoh yang baik dalam menerapkan prinsip-prinsip KB dalam keluarga. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Samsul Hadi, M.A. dari Universitas Gadjah Mada, “Orang tua harus menjadi role model bagi anak-anak dalam menerapkan keluarga berencana SIKI. Mereka harus memahami pentingnya merencanakan keluarga untuk masa depan yang lebih baik.”

Pendidikan KB SIKI tidak hanya penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. Menurut Dr. Ir. Purnomo Suyono, M.Sc. dari BKKBN, “Keluarga berencana SIKI bukan hanya sekedar soal mengatur jumlah anak, tetapi juga kualitas hidup keluarga. Orang tua perlu memberikan pemahaman yang baik kepada anak-anak tentang pentingnya merencanakan keluarga.”

Orang tua juga perlu terbuka dalam berkomunikasi dengan anak-anak tentang edukasi KB SIKI. Mereka harus memberikan penjelasan yang jelas dan bijaksana sehingga anak-anak dapat memahami pentingnya merencanakan keluarga. Menurut Dr. Retno Sudibyo, M.Si. dari BKKBN, “Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangat penting dalam edukasi keluarga berencana. Anak-anak perlu mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang KB SIKI.”

Dengan demikian, peran orang tua dalam edukasi keluarga berencana SIKI sangatlah penting. Mereka harus menjadi contoh yang baik, memberikan pemahaman yang benar, dan berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak tentang pentingnya merencanakan keluarga. Dengan demikian, diharapkan angka kelahiran di Indonesia dapat dikelola dengan baik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.